Ini Daftar Peristiwa Terorisme di Indonesia Tahun 2000 - 2018
Berbagai aksi terorisme telah terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Tindakan keji ini dilakukan secara perorangan, berkelompok, maupun terorganisir. Banyak korban berjatuhan, baik dari pihak sipil, tentara, maupun kepolisian. Serangan terjadi juga beragam, mulai dari serangan terhadap rumah ibadah, masyarakat sipil, pemerintah, kedutaan asing, hingga gedung kantor.
Berikut daftar serangan teror yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2018:
Teror 2018
Bulan Mei 2018
Pada Minggu, 13 Mei, terjadi ledakan di depan tiga gereja besar di Kota Surabaya. Ledakan terjadi di depan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Utara No.1, Baratajaya, Gubeng. Sementara dua gereja lain yang juda mengalami ledakan adalah GKI Diponegoro Surabaya, dan GPPS Sawahan di Jalan Arjuno. Hingga berita ini diturunkan (13 Mei pukul 13:00) tercatat 10 orang korban jiwa serta 41 orang korban luka.
Peristiwa bom tiga gereja di Surabaya terjadi hanya berselang enam hari sejak terjadinya kerusuhan di Mako Brimob, Jakarta Timur. Pada Selasa, 8 Mei, terjadi baku tembak antara pihak kepolisian dengan napi teroris yang berada ditahan di Mako Brimob, mengakibatkan lima orang polisi tewas.
Belum berhenti, ledakan kelima di Surabaya kembali terjadi pada 14 Mei 2018 sekitar pukul 08.50 WIB. Lokasi ledakan tepat di depan gerbang Mapolrestabes Surabaya. Di rekaman video CCTV yang didapat Rappler, pelaku merupakan seorang pria yang berboncengan dengan seorang wanita dan seorang anak kecil mengendarai sepeda motor.
Bulan Februari 2018
Sebuah tragedi terjadi di Gereja St. Lidwina Sleman, Yogyakarta, pada Minggu, 11 Februari. Setidaknya empat jemaat dan seorang polisi menjadi korban sabetan seorang pria berpedang pada misa Minggu pagi itu. Pelaku yang kemudian diketahui sebagai mahasiswa bernama Suliyono, menyerang membabi buta. Selain menewaskan jemaat, ia juga menghancurkan patung serta perabot di altar gereja.
Teror 2017
Bulan Mei 2017Dua ledakan terjadi di sekitar Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu malam, 24 Mei. Ledakan pertama terjadi sebelum pukul 21:00 WIB, sementara ledakan kedua meledak tepat pukul 21:00 WIB, dengan jarak sekitar 10 meter dari lokasi pertama. Ledakan itu menewaskan setidaknya 5 orang tewas dan 10 orang lainnya luka-luka. Korban tewas juga termasuk tiga petugas kepolisian yang sedang menjaga pawai obor menyambut bulan Ramadan pada malam itu. Sementara dua orang lainnya adalah pelaku bom bunuh diri.
Teror 2016
Bulan November 2016Dini hari pada tanggal 14 November 2016, sebuah bom molotov meledak di Vihara Budi Dharma, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa ini karena terjadi pada pukul 02:30 pagi WIB, saat tidak ada kegiatan di vihara.
Peristiwa ini terjadi hanya selang beberapa jam dari peristiwa serupa di Samarinda, Kalimantan Timur. Pada 13 November pukul 10:10 WITA, sebuah bom molotov meledak di depan Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Tercatat empat orang anak mengalami luka bakar di sekujur tubuh akibat peristiwa ini. Satu orang di antaranya meninggal dunia di rumah sakit keesokan harinya.
Bulan Agustus
Sebuah teror bom terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara, Minggu pagi, 28 Agustus, namun pelaku gagal meledakkan bom. Pemberi khotbah di gereja tersebut, Pastor Albert S. Pandingan, mengalami luka ringan di bagian lengan kiri.
Bulan Juli
Seorang pelaku bom bunuh diri tewas setelah melakukan aksinya di halaman kantor Mapolresta Solo, Jawa Tengah, pada Selasa pagi, 5 Juli 2016. Akibat peristiwa tersebut seorang petugas kepolisian mengalami luka ringan karena mencegah pelaku memaksa masuk ke halaman Mapolresta. Ledakan ini terjadi hanya satu hari sebelum Idul Fitri yang jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016. Teror bom ini juga terjadi hampir bersamaan dengan ledakan yang terjadi di Madinah, Arab Saudi, pada Senin, 4 Juli.
Bulan Januari
Setidaknya terdapat enam ledakan dan baku tembak antara pelaku dan pihak kepolisian di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016. Ledakan terjadi di dua tempat, yaitu di halaman parkir Menara Cakrawala dan di pos polisi di depan gedung tersebut. Setidaknya delapan orang tewas, yang terdiri empat pelaku dan empat warga sipil. Sementara 24 lainnya dilaporkan mengalami luka akibat serangan ini. Organisasi ISIS mengaku bertanggung jawab atas penyerangan ini.
TEWAS. Polisi forensik sedang menutup jenazah korban yang tewas dalam serangan bom Sarinah, Jakarta, pada Kamis, 14 Januari 2016 lalu. Foto oleh Roni Bintang/EPA
Teror 2013
Bulan JuniPada 9 Juni 2013 terjadi serangan teror dengan target personel polisi di Poso, Sulawesi Tengah yang sedang apel pagi. Sebuah bom meledak di depan Masjid Mapolres Poso. Tidak ada korban jiwa kecuali pelaku bom bunuh diri yang diidentifikasi sebagai Arif Petak asal Lamongan, Jawa Timur.
Teror 2012
Bulan AgustusSebuah granat meledak di Pospam Gladak, Solo, Jawa Tengah, pada 19 Agustus 2012. Ledakan ini mengakibatkan kerusakan di Pospam Gladak.
Teror 2011
Bulan SeptemberLedakan bom bunuh diri terjadi di GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah usai kebaktian pada tanggal 25 September 2011. Kejadian ini mengakibatkan satu orang pelaku bom bunuh diri tewas dan 28 lainnya mengalami luka-luka.
Bulan April
Rencana bom yang menargetkan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang Selatan, pada 22 April 2011 berhasil digagalkan pihak kepolisian. Peristiwa tersebut terjadi hanya berselang satu pekan setelah terjadi ledakan bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon saat salat Jumat, 15 April 2011, yang menewaskan pelaku dan melukai 25 orang lainnya.
Teror 2009
Bulan JuliTerjadi peristiwa bom bunuh diri di dua hotel kelas dunia, Ritz-Carlton dan JW Marriott, yang terletak di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 17 Juli 2009. Peristiwa ini menewaskan 9 orang serta melukai lebih dari 50 orang lainnya, baik warga asing maupun warga Indonesia. Perisitiwa ini terjadi sembilan hari setelah Pemilu Presiden 2009, serta dua hari sebelum kedatangan kesebelasan Manchester United ke Indonesia, yang kemudian dibatalkan.
Teror 2005
Bulan DesemberSebuah bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah, menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.
Bulan Oktober
Untuk kedua kalinya Bali menjadi sasaran para teroris melakukan aksinya. Pada 1 Oktober 2005, terjadi setidaknya tiga pengeboman, satu di kawasan Kuta dan dua di Jimbaran. Akibat peristiwa tersebut sekitar 23 orang tewas dan 196 orang lainnya luka-luka. Tiga orang pelaku pengeboman juga tewas dalam aksinya.
Bulan Juni
Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M. Iqbal di Pamulang pada 8 Juni 2005. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Mei 2005
Sebanyak 22 orang tewas akibat serangan teror bom di pasar Tentena, Poso, Sulawesi Tengah. Dua bom diledakkan dengan jarak rentang waktu 15 menit, diledakkan pada pagi hari yang cukup ramai di pusat Kota Tentena. Selain korban tewas, 40 orang lainnya luka-luka.
Teror 2004
Bulan DesemberLedakan bom terjadi di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi Tengah, pada 12 Desember 2004. Bom meledak sekitar pukul 19:15 WITA saat jemaat melakukan kebaktian Minggu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Bulan September
Bom meledak di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, yang menewaskan setidaknya 5 orang dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan ini juga mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya, seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI.
Bulan Januari
Empat orang tewas dan tiga orang lainnya terluka dalam ledakan bom yang terjadi di Kafe Bukit Sampoddo Indah di Palopo, Sulawesi Selatan, pada pukul 23:00 WITA, 10 Januari 2004.
Teror 2003
Bulan AgustusLedakan bom menghancurkan sebagai Hotel JW Marriott Jakarta pada 5 Agustus 2003. Sebanyak 11 orang tewas dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka.
Bulan April
Sebuah bom meledak di area publik Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta pada 27 April 2003. Tercatat 2 orang luka berat, sementara 8 lainnya mengalami luka sedang dan ringan.
Bulan Februari
Sebuah bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri, Jakarta, pada 3 Februari 2003. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Teror 2002
Bulan DesemberBom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald’s cabang Makassar, Sulawesi Selatan, pada 5 Desember 2002. Tercatat setidaknya sebanyak 3 orang tewas dan 11 orang lainnya luka-luka.
Bulan Oktober
Terjadi rangkaian pengeboman di Bali pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang korban jiwa serta 209 korban luka-luka. Ledakan yang terjadi di Paddy’s Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta Bali ini tercatat sebagai serangan teroris dengan korban terparah sepanjang sejarah Indonesia. Kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Bali.
Bulan Januari
Sebuah granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan, Jakarta di malam Tahun Baru. Satu orang tewas dan satu orang lainnya luka-luka. Di hari yang sama juga terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja di Palu, Sulawesi Tengah. Tidak ada korban jiwa dalam insiden di Palu.
Teror 2001
Bulan NovemberBom rakitan meledak di halaman sekolah internasional, Australian International School (AIS) yang terletak di Pejaten, Jakarta Selatan, pada 6 November 2001.
Bulan Oktober
Ledakan bom mengakibatkan restoran KFC di Makassar rusak parah pada 12 Oktober 2001. Tidak ada korban jiwa dan peristiwa ini.
Bulan September
Sebuah bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta, pada 23 September 2001. Tercatat setidaknya enam orang mengalami cedera karena peristiwa ini.
Bulan Juli
Terjadi ledakan bom di Gereja Santa Anna dan HKBP di Kalimalang, Jakarta Timur, pada 22 Juli 2001. Peristiwa ini mengakibatkan 5 orang meninggal dunia.
Teror 2000
Bulan DesemberSerangkaian ledakan bom pada malam Natal, 24 Desember 2000, terjadi di beberapa kota di Indonesia seperti Medan, Bandung, Ciamis, dan Mataram. Rangkaian peristiwa ini merenggut 16 korban jiwa serta melukai 96 orang lainnya. Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah.
Bulan September
Ledakan mengguncang lantai parkir Gedung Bursa Efek Jakarta pada 13 September 2000. Tercatat 10 orang tewas dan 96 orang lainnya luka dalam peristiwa ini.
Bulan Agustus
Sebuah granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada 27 Agustus 2000. Peristiwa tersebut terjadi sekitar tiga pekan setelah ledakan bom terjadi di depan rumah Duta Besar Filipina yang mengakibatkan 2 orang tewas serta 21 orang lainnya luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina pada saat itu, Leonides T Caday.
Berbagai sumber
No comments